iklan adsense

Thursday, 11 February 2016

Visit to Raja Ampat Island

                                                         www.thegreencocoisland.org

Perjalan menuju Raja Ampat di mulai dari gerbang Bandara Domine Eduard Osok di Sorong yang menjadi gerbang menuju Raja Ampat tengah dibangun dan sudah rampung. Presiden Jokowi pun sempat meninjau pada akhir tahun dan berharap kalau bandara tersebut dapat segera beroperasi dalam waktu dekat untuk menyambut traveler yang ingin liburan ke Raja Ampat.

Sambil menunggu Bandara Domine Eduard Osok diresmikan, mungkin ada traveler yang berencana untuk liburan ke Raja Ampat. Dihimpun detikTravel, Rabu (20/1/2016) traveler pun perlu terlebih dulu menuju Sorong.

Beberapa maskapai besar seperti Garuda, Lion Air, hingga Sriwijaya Air juga sudah memiliki rute ke Sorong. Setibanya di Sorong, traveler harus melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Rakyat Sorong dengan menggunakan angkutan umum atau taksi.


Bandara Domine Eduard Osok (dok. Kemenhub)


Setibanya di Pelabuhan Rakyat Sorong, traveler harus melanjutkan perjalanan laut via kapal ferry ke Waisai dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Waisai yang berada di Pulau Waigeo juga disebut sebagai ibukota dari Raja Ampat. Kapal menuju Waisai pun ada setiap hari, namun jamnya pada pukul 09.00 dan 14.00 WIT. Cek jadwal dulu biar pasti.

Sekedar info, Raja Ampat terbagi menjadi empat pulau besar, yakni Waigeo dengan pusat kota Waisai, Salawati, Batanta dan Misool. Ketika tiba di Waisai, traveler pun sudah resmi datang ke Raja Ampat.

Namun sebelum mulai liburan di Raja Ampat, traveler diharuskan membayar biaya masuk untuk mendapat Kartu Tanda Masuk (KTM) di kantor Disparbud Raja Ampat yang ada di Waisai dan Kota Sorong. Harga retribusinya adalah Rp 500 ribu untuk wisnus, dan Rp 1 juta untuk wisman. Walau mahal, tiket berlaku untuk satu tahun lho.

Gugusan bukit karang Painemu (Randy/detikTravel)


Di Waisai, traveler bisa mencari beragam penginapan seperti guesthouse lokal hingga resort. Sedangkan dari objek wisata, terdapat gugusan karang Painemu hingga Telaga Bintang yang dapat ditempuh selama satu hingga dua jam dengan speedboat.

Jika ingin mengunjungi Wayag atau Misool, traveler pun akan menempuh waktu yang lebih lama, secara jarak dari Waisai ke kedua tempat tersebut cukup jauh. Biaya sewa perahu dan bensin di Raja Ampat yang cukup mahal juga menjadi faktor pertimbangan.

Oleh sebab itu, dianjurkan untuk traveling ke Raja Ampat dalam grup untuk menekan pengeluaran akomodasi yang cukup mahal. Selain lebih seru, traveler bisa patungan biaya sewa kapal hingga penginapan.

Noken dan berbagai kerajinan khas Papua (Randy/detikTravel)


Jika masih belum puas liburan di Raja Ampat, traveler juga bisa menjelajahi hingga mencari suvenir khas Papua di Kota Sorong sebelum pulang. Misalnya saja mencari batik Papua hingga kaos bertuliskan Raja Ampat hingga koteka.

Kalau masih ada waktu lebih, traveler juga bisa mengunjungi kota lama Sorong peninggalan Belanda di Pulau Doom. Traveler bisa ke sana dengan menempuh perjalanan laut naik perahu dari Pelabuhan Rakyat Sorong selama 10 menit.

Di Pulau Doom masih dapat dijumpai bangunan peninggalan Belanda hingga penjara yang kini dialihfungsikan sebagai sekolah. Lalu juga ada becak yang sudah dimodifikasi full musik layaknya tempat dugem berjalan, meriah!

Setelah membaca artikel di atas, semoga traveler paham cara menuju Raja Ampat dan apa saja yang bisa dilihat di sana. Pastinya kunjungan ke Raja Ampat juga akan semakin asyik melalui Bandara Domine Eduard Osok di Sorong yang baru.

sumber:
detik.com
www.thegreencocoisland.org

No comments:

Post a Comment